Kamis, 04 Juni 2009

Yang Kulakukan di Pagi itu

Dimulai dari pagi hari, ketika aku haus, aku beranjak dari dudukku menuju dapur. Aku mengambil gelas dengan ukuran besar dan mulai bergerak ke arah dispenser. Ku tekan tombol dispenser dan... "cessss..." Air bening mengalir dari saluran kran dispenser. Segarnya kulihat sang air dan langsung meminumnya. Glek glek... Hilang hausku. Alhamdulillah.

Tapi rasanya ada yang kurang. Kuletakkan gelasku yang masih terisi setengah air minum tadi dengan rapi, dan mulai mengambil fotonya.

Aku pun ingin memulai kerja. Kulihat kursi kerjaku. Tergantung jaket jeans yang biasa kupakai, dengan rapi di kursi itu. Seolah menyambut kedatanganku kembali.


Seolah bekata, "Ayo, kita mulai lagi bekerja! Apa kamu tidak ingin menyelesaikan tugasmu hari ini?" Aku pun kembali semangat untuk memulai kerja lagi. Dan sambil berjalan menuju meja kerja, kuperhatikan komputerku yang sudah siap untuk memulai kerjaku. Aku pun mulai bekerja.

Hari semakin siang, aku menghentikan kerjaku. Rasa-rasanya, ada sesuatu yang hilang. Aku mulai mencari-cari, apa yang hilang itu. Ya, beberapa dokumen penting rasanya luput dari pantauanku. Seharusnya aku tau kemana dokumen itu. Karena itu bagian dari tanggung jawabku. Aku mulai menggeledah meja kerjaku di bagian kanan.

Aku lihat disana beberapa dokumen masuk dan dokumen yang siap untuk keluar, tersusun di dalam tempatnya masing-masing. Mataku sempat melewati tas coklat besar yang biasa kupakai. Aku langsung menyingkirkan tasku dan mulai membongkar mejaku. Tapi aku bergerak tidak dengan gegabah, karena aku tidak mau mejaku jadi berantakan.

Aku terus mencari dokumen penting itu, tetapi tidak membuahkan hasil. Ternyata, dokumen yang kucari tidak berada disana. Aku mulai berfikir, kira-kira kemana ter
akhir aku meletakkannya. Atau kira-kira ke siapa aku memberikan dokumen tersebut. Aku terus berfikir dan berfikir. Mengingat-ingat kejadian yang telah berlalu. Mana dokumen itu? Dokumen yang sangat penting itu?

Aku mulai beranjak dari tempatku duduk. Mungkin, dokumen itu ada di rak dokumen yang sudah tersusun rapi. Ya, semua dokumen lapangan selalu kurapikan agar mudah dalam pencariannya. Aku pun mulai membongkar satu-persatu file yang ada. Cukup lama juga aku membongkarnya. Sambil aku mengingat-ingat kejadian lalu, saat dokumen itu tiba di kantor ini.

Aku cukup lama memeriksa file-file itu satu persatu. Tapi, aku tak jua kunjung menemukan apa yang kucari. Ah, rasanya kepalaku ingin pecah mengingat itu semua. Apa yang harus kulakukan? Aku terus mencari dan mulai menelpon semua orang yang berkaitan. Tapi semua itu sia-sia. Tak seorang pun tau dimana dokumen itu berada. Aku hanya menunggu, menunggu waktu berlalu. Aku yakin cepat atau lambat akan ditemukan juga dokumen itu. Aku yakin itu. Hhhh... Selesai... Hihihi. Aneh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau cari Rumah? Atau pengen punya mobil pribadi? Atau mau pasang iklannya? Coba ini:

Pasang Iklan Rumah Mobil Bekas